Abang Ali

16.27 , 0 Comments




Ini ponakan saya, namanya Alihaza Maulana Daffa, biasanya dipanggil abang atau Ali. Anak pertama dari kakak perempuan nomer 3, Maya Kania. Abang itu kalo dirumah cenderung lebih dekat ke kakak perempuan saya nomer 4, Indri. Biasanya setiap nginep dirumah, Indri selalu menyiapkan segala kebutuhan abang. Terus mereka juga sering menghabiskan waktu berdua dikamar. Beda sama saya yang kadang-kadang aja sikapnya sama ponakan-ponakan kalo mereka sedang berlibur dirumah mamah. Kadang menyenangkan, kadang dingin, kadang semaunya hehehe.

Tapi belakangan ini hubungan saya sama abang itu bisa dibilang cukup dekat. Akhir pekan diisi dengan main game bareng-bareng, sepedahan sore-sore, sampe bikin-bikin eksperimen didapur untuk nyiapin makan malemnya. Sebetulnya ada niat terselubung yang lagi saya coba jalani. Sebagai salah satu dari 2 tantenya, saya cuma pengin abang ngga ngerasa sendirian setelah beberapa kejadian dia alami beberapa minggu sebelumnya disekolah. 

Pertama adalah ketika mendengar dari ibu saya, bahwa abang sampai saat ini masih dikucilkan dari pergaulan sekolah. Kata salah satu teman abang sih (yang sama-sama pindahan dari Depok) karena abang itu anak pindahan, jadi mereka ngga mau main sama abang. Yang kedua adalah pengaruh dari dikucilkan, semua nilai ulangan abang turun drastis hingga ke angka 1 & 2. Biasanya selalu diatas 8, sekarang merosot sampai ke paling buntut. Ini jelas membuat saya ikut khawatir.

Lingkungan itu buat saya adalah faktor utama untuk pembentukan karakter seseorang, sekolah adalah salah satunya. Gimana ngga, waktu yang dihabiskan, porsinya lebih banyak disekolah ketimbang dirumah. Jadi bayangan sekolah yang nyaman itu harus ada.

Dan saya percaya, bullying macem ini (mengucilkan) bisa menimbulkan banyak faktor negatif ke anak, termasuk salah satunya kemerosotan nilai pada pelajaran. Selain itu juga berdampak kesikap si anak. Ini terbukti dari laporan gurunya yang bilang abang sekarang menjadi lebih nakal dari biasanya.

Well, saya rasa ada sesuatu yang mungkin bisa saya bantu untuk membuat abang kembali menjadi seperti sebelumnya, diluar dari urusan teman-temannya disekolah. Karena saya yakin untuk yang satu itu, ibunya lebih bisa mencoba mencari jalan keluarnya.

**

Setelah berkali-kali menghabiskan waktu bersama-sama, pada akhirnya saya tahu abang ngga pernah berubah, dia selalu paling gampang untuk diajak ngobrol. Ngga perlu dengan cara kasar atau ngomel-ngomel seperti yang sering kakak saya lakukan terhadap abang. Over protektif boleh, tapi sebagai orang yang juga pernah mengalami masa kanak-kanak, saya percaya teori semakin dilarang justru semakin penasaran. Dulu ketika ibunya melarang ke warnet, justru setiap ada kesempatan, anak ini suka menghilang tiba-tiba demi untuk ke warnet. Padahal dirumah sudah disediakan internet.

Mungkin sudah waktunya untuk kakak saya mengubah sistem yang berlaku dirumah. Rutinitas-rutinitas membosankan, seperti pulang sekolah langsung pulang, langsung belajar, langsung tidur hanya akan membuat anak menjadi bosan dan pemalas. Lalu saya sarankan untuk coba sesekali membiarkan abang main diluar rumah pada jam setelah ia beristirahat, atau dibiarkan berinternet 1jam sesudah ia menyelesaikan pr-nya. Atau diizinkan membeli apa yang ia inginkan. Sehingga keesokan harinya, ia merasa lebih fresh untuk menghadapi pelajaran disekolah.

Anak itu bukan robot, jadi jangan pernah perlakukan mereka seperti orang yang ngga punya perasaan. Cukup luangkan waktu dengan mencoba menjadi pendengar yang baik, sehingga kita bisa tahu setiap permasalah yang dihadapinya diluar sana dan bisa memberikannya suntikan semangat.

Dan sekarang abang sudah jauh lebih baik. Ibunya bilang, setiap kali abang pulang tidak ada lagi muka ditekuk, tidak ada lagi pulang kerumah terlambat, tidak ada lagi membantah semua hal yang disampaikan oleh ibunya. Yeay seneng dengernya hehehehe. Mudah-mudahan untuk kedepannya akan begini teruus. Semangaat abaaang, semoga di pengambilan raport selanjutnya, nilai abang bisa kaya dulu lagii, amiiin sejuta amiin :)

Tantetu janji deh nanti kalo udah ada rejeki, dibeliin baju liverpool yang asli ya bang, yang ada ditoko adidas ya bang hehehehe.


Redshoes

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard. Google

0 komentar: