Balada office boy..

08.57 0 Comments

Suasana pagi dikantor ini selalu terasa beda dengan kantor-kantor tempat terdahulu saya bekerja. Ketika pernah menjadi bagian dari salah satu radio swasta Jakarta, ada suasana yang selalu saya ingat & rindukan. Obrolan-obrolan ringan dipantry yang sesekali diiringi dengan derai tawa biasa kami lakukan dan seperti menjadi asupan energi tersendiri untuk saya memulai hari-hari dengan pekerjaan. Tidak ada jarak, mulai dari level atas sampai bawah berbaur menjadi satu. Sepertinya mereka sadar, diluar dari jabatan dan eksistensi lainnya, lingkaran ini adalah sebuah keluarga dengan kedekatan yang cukup erat.

Dan seperti pagi-pagi kesekian yang sudah terlewati, semua masih terlihat sama. Suasana hening selalu terganggu dengan suara bising yang silih berganti memanggil nama si office boy yang kebetulan tangganya cuma dua. Yang satu minta disiapkan sarapan, yang satu minta untuk mengkroscek pekerjaan (ini yang paling sering), yang satu sibuk merengek minta dibuatkan kopi. Sedangkan kewajiban yang seharusnya menjadi prioritas jadi terbengkalai.

Mungkin kalau dia dibuat dengan fisik yang sama persis dengan gurita, akan lebih mudah untuknya bila dipaksa untuk mengerjakan banyak hal disaat bersamaan.

Well.. disini memang banyak yang sifatnya seperti nyonya-nyonya muda yang terbiasa memainkan jari telunjuknya untuk memudahkan mereka menginginkan sesuatu. Mungkin ibu-ayahnya lupa mengajarkan bagaimana caranya bertanggung jawab dan memperlakukan orang lain. Atau memang karena materi yang bisa melunturkan adat dan kesopanan?

Level mereka memang beda dengan kita, tapi jangan lantas bersikap serampangan seperti itu dong. Bahkan untuk pekerjaan seorang AE sekalipun, si ob wajib melakukannya. Konyol.

Seperti tadi pagi, saya tahu si nyonya dominan itu akan memulai paginya dengan berteriak-teriak minta ini itu, tapi entah kenapa tiba-tiba pengen iseng untuk manggil-manggil nama si ob. Seketika ia langsung mengencangkan suaranya seolah-olah seperti memberi tahu saya ada mandatory yang harus ob itu lakukan. Yeaah berhasil .. hahaha, maaf yaa mas saya jadi bikin kamu tambah pusing dengan suaranya yang bisa memekakan telinga. Tapi setelah kejadian pagi itu, saya menghampirinya ketika ia sibuk mencuci piring-piring kotor dan mengatakan untuk tetap bersabar.

Jujur saya mah sudah terbiasa melakukan apa-apa sendiri. Selain menghemat waktu yang mungkin kalau saja saya memilih tetap menunggu office boy untuk membuatkan kopi bisa menghabiskan 15-20 menit sendiri, saya lebih memilih buat sendiri. Cukup 5menit sudah bisa menikmati harum semerbak kopi dikubikel sendiri, beres kan? toh tidak ada salahnya membantu meringankan pekerjaan orang lain dipagi hari :)

Redshoes

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard. Google

0 komentar: